Rabu, 28 September 2011

Lukisan malam

Saat ku mulai bangkit dan tersenyum.

Harapan tu pun segera memudar dan lenyap seketika.

Menghantam arah mimpi yang ku nikmati.

Menawarkan rasa kecewaku sendiri.

Dalam kesunyian dan hening na malam ne.

Dalam alunan jari serta kata-kata.





Sesaatpun cukup mampu membuat ku terbangun.

Menyandarkan mimpi yang berlarut sepi.

Serta berharap senyummu berbalik menghampiri ku di sini.

Melukiskan guratan pena, meluluhkan hitam ku.

Untuk melanjutkan kayuh kehidupan, bergandengan tangan memulai cerita.



Haruskah pedih ne yang masih menemaniku.

Dalam bias tangisan embun pelangi.

Dan mungkinkah rasaku harus sampai di sini.

Mengenangmu dalam waktu dua senyuman, sesaat namun begitu menghangatkan.

Ingatkan dia dalam alunan lukisan malam.

Ingatkan aku dalam derai air mata kehidupan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar