Rabu, 28 September 2011

Ku korbankan perasaanku

Mencoba ku tahan tetes air mata di pipi
Di saat melihat mu merasakan senyum kebahagiaan
Bersama dalam ikatan suci serta ucapan selamat mengalir
Datang membawa kebohongan dan mengorbankan kejujuran

Sesak dan perih luka menyambuk hati yang pilu
Memberatkan langkah kaki untuk tetap berdiri dan berpijak tegap
Segala keadaan yang membuat hidup ne terasa semakin terasingkan
Ku pastikan tak pernah kau sadari betapa pedih na hati ne melihat mu




Ku sia-siakan semua yang telah ku korbankan
Demi senyuman indah mu tanpa diriku lagi
Bagaikan cahaya lilin di tengah kegelapan malam
Menjadi satu-satu na titik terang ketika semua terasa hampa
Hingga keberadaan ku pun telah di abaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar